Perlahan Su Li berbalik dan menatapnya, "Aku punya alasan lain."
"Apa?"
Mereka saling memandang, tetapi garis pandangnya tidak lagi datar seperti sebelumnya. Kali ini, tatapan itu menjadi agak gelap dan dalam.
"Aku menyukaimu."
"..."
"Ah Nian, yang dekat denganku, hanyalah salah satu pengawalku. Dia pendiam, tidak menarik dan berpenampilan polos. Tapi dia memang orang seperti itu. Aku tidak tahu kapan hatiku telah digerakkan olehnya.
Mungkin itu saat aku melihatnya untuk pertama kalinya, mungkin juga karena aku sudah lama bersamanya selama bertahun-tahun ini, atau mungkin saat dia membantuku melepas sepatu, menyeka wajah dan tubuhku, lalu merawatku di saat-saat aku mabuk di malam yang tak terhitung jumlahnya. Atau mungkin juga saat di tengah malam ketika dia diam-diam menciumku..."
Kata-kata Su Li terlontar sedikit demi sedikit.