Dia kembali ke masa lalu, ke masa kecilnya.
Saat itu ia masih menjadi seorang siswa, dia menyalakan kipas angin di kelas pada musim panas itu. Sepertinya dia baru terbangun dari tidurnya untuk melanjutkan sekolah sore. Ketika dia keluar dari kelas, dia bisa melihat ke lapangan bermain.
Di sana, dia melihat anak laki-laki berkemeja putih sedang memutar bola basket di tangannya. Saat itu, Su Li melihat posturnya yang kuat, berkeringat, wajah cerah, dan senyum di bibirnya.
Di sekitar sekumpulan anak laki-laki itu, dia berteriak dan membujuk Su Li untuk mendekat.
Dia, yang selalu bersikap manis pada Su Li, membuat Su Li tidak bisa menahan wajahnya yang berubah menjadi merah, menggigit bibir, menghindari matanya, dan membakar telinganya.
Kemudian dia mendekat, seketika kehangatan masa kecil memenuhi tubuh Su Li. Lelaki itu berbalik dan melemparkan bola basket ke temannya dan kemudian, tangan putih ramping itu, secara spontan menggandeng tangan Su Li.