Tetapi dia menjadi bidak catur yang tidak penting bagi orang lain, dan menyelesaikannya dengan lancar, menghancurkan harapan sebuah keluarga.
Dia menghibur ibunya, saudara kembar yang sama, dia menyamar sebagai adik laki-laki, dengan pikiran yang luar biasa, bekerja keras seratus kali lebih keras daripada orang lain, mendapatkan beasiswa penuh sambil menghasilkan uang.
Itulah hidupnya.
Tidak ada yang tersisa.
Tapi meski begitu, dia masih merasa sekarang lebih baik daripada dulu.
Setidaknya, dia bebas.
An Mu melihat pemandangan di lantai bawah dan melihat gedung-gedung kecil yang bobrok ini. Bangunan di kejauhan sangat indah dan spektakuler, seperti dunia lain.
Itu memang dunia lain, dunia yang tidak pernah menjadi miliknya.
**