Leng Yunchen mengemudikan mobilnya dalam diam menuju ke halaman Distrik Jun.
Sementara Leng Xiaomo duduk di samping kursi kemudi dengan kepalanya disandarkan ke jendela.
Kota A memang telah menjadi kota metropolitan modern internasional. Jadi saat malam menjelang dan langit semakin gelap, kendaraan di jalanan akan terlihat seperti dua lampu neon yang mengalir, berkelok-kelok tiada henti di bawah sinar bulan yang dingin.
Meski di sana seolah tidak ada kata malam, tapi di dalam mobil itu terasa sangat sepi. Tidak ada suara lain kecuali musik klasik yang menenangkan.
Ya, kakak beradik ini tidak ada yang membuka suara semenjak melangkahkan kaki keluar dari rumah sakit.
Terlebih, Leng Xiaomo sama sekali tidak menatap ke arah kakaknya lagi.
Meski ia tidak tahu kapan momen seperti ini bisa terulang kembali.