"Bu, kamu terlalu memerhatikanku. Aku terlalu sibuk tidur sepanjang hari dan di mataku orang-orang di negara ini selalu menempati urutan pertama. Jadi mana mungkin aku bisa memiliki waktu untuk jatuh cinta?"
Saat mengatakan ini, ia menundukkan kepala sembari menyentuh lipatan bibirnya. Kemudian, tampak bulu matanya berkedip beberapa kali, "Memang ada kucing liar kecil di markas tentara. Dan hari ini, cakarnya tidak sengaja menggores bibirku."
"Apa? Dicakar kucing?!"
"Jangan khawatir. Aku sudah memeriksakannya ke dokter. Itu bukan masalah besar."
Sela Leng Yunchen dengan segera.
Sementara Ayah Leng yang melihat lukanya tampak menyipitkan mata. Bocah kurang ajar ini! Cakar kucing macam apa! Omong kosong!
Kemudian, ia mendengus sambil terbahak, "Kucing itu sangat mengerikan. Bahkan dia khusus mencakar bibirmu. Luar biasa."