Rasa panik seketika menyelimuti hati Leng Xiaomo. Setelah melihat berita seperti itu, ia tidak berani berpikir lagi dan bergegas keluar dengan ponselnya.
Tidak peduli seberapa kaku hubungannya dengan orang tuanya, seberapa ia tidak ingin melihat keduanya, bukan berarti ia tidak mencintai mereka.
Jika sesuatu terjadi pada orang tuanya, Leng Xiaomo pasti akan langsung terbang ke rumah untuk melihat mereka meski ia berada di luar negeri sekali pun.
Dan kali ini, Leng Xiaomo tidak bisa meragukan kebenaran dari informasi itu. Yang jelas, ia tidak bisa mengambil risiko.
Jika saja nantinya ia melewatkan satu hal, tentu ia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri sepanjang hidup.
Jadi setelah memesan taksi, Leng Xiaomo bergegas menuju ke bandara untuk mencari penerbangan tercepat ke Kota A.
Kota A adalah tempat tinggal orang tuanya dan membutuhkan waktu dua jam untuk terbang.