Aku kakakmu, jadi jangan pernah mencium bibir kakakmu!
Raungan rendah itu bergema di telinga Leng Xiaomo, membuat dirinya tampak berada dalam situasi yang sulit untuk diselamatkan. Bahkan suara yang terus berdengung di benaknya membuat wajahnya terbakar oleh rasa malu, juga membuatnya ingin melarikan diri sejauh mungkin.
Tapi kenapa kakaknya menciumnya dengan begitu kasar dan ganas?
Mungkinkah ini sebuah hukuman?
Air mata Leng Xiaomo seketika berputar-putar. Kemudian, ia perlahan menatapnya dengan air mata berlinang dan bibir yang bergerak gelisah, "Kenapa?"
Kenapa menciumnya?
Wajah dingin Leng Yunchen kini penuh dengan jejak kemarahan, "Tidakkah kamu mengerti?! Jangan coba-coba menipuku. Tidak ada adik yang akan diam-diam mencium bibir kakaknya saat malam. Dan satu lagi, perasaanmu padaku bukanlah cinta seorang adik untuk kakaknya! Jadi kenapa kamu tidak mengakuinya saat aku bertanya?! Apa yang ingin kamu perdebatkan?!"