Ketika sosok itu muncul ke permukaan, ia membalikkan punggungnya ke arah pantai sambil meneriakkan nama An Xiaoyang dengan histeris.
Ya, ia sama sekali tidak melihat An Xiaoyang di bawah, meskipun ia telah berenang sangat dalam.
Ketakutan yang teramat sangat kini ia rasakan. Ia terus berteriak dengan mata memerah, memukulkan tinjunya ke laut, mengarahkan pandangannya ke sekeliling, dan hampir putus asa ketika ia tidak dapat menemukannya.
Sementara An Xiaoyang, yang akan meninggalkan pantai kerikil di tepi laut itu, seketika tersentak ketika sayup-sayup mendengar suara yang bergema.
Untuk sesaat, ia mengira dirinya sedang berhalusinasi.
Tetapi setelah langkahnya terhenti, dengan hati-hati ia menyelidik suara itu. Suara yang memanggil namanya itu benar-benar bukan... hanya sekadar ilusinya sendiri.
Suara itu nyata.
Alhasil, An Xiaoyang lekas berbalik dan ia dihadapkan dengan seorang pria di bawah yang tidak jauh dari sana.