Di bawah pohon hijau yang rimbun, sesosok ramping dan tampak familiar bersandar di dahannya, sementara seorang gadis jangkung berdiri berjinjit untuk menciumnya dengan rambut yang terlihat keriting. Meski sosok itu jauh dari An Xiaoyang, tapi ia tahu bahwa gadis itu manis, bahkan sangat cantik.
Karena gadis itu adalah primadona sekolah di kelas mereka, yang memiliki latar belakang keluarga baik, prestasi akademiknya juga bagus, dan ia menyukai Sang No lebih dari setengah tahun yang lalu.
Permasalahan itu tentu sudah diketahui oleh semua orang.
Dan tidak salah lagi…
Sosok ramping yang tampak familiar itu tentu bukan orang lain, melainkan Sang No.
Kini, An Xiaoyang hanya memandang kedua sosok itu dari jauh. Entah kenapa, ini adalah pertama kalinya ia merasa hari begitu panas, seolah matahari bersinar sangat menyilaukan.