Seketika, An Xiaoyang mampu merasakan napas panas yang semakin membakar di belakangnya, yang membuatnya sangat gugup hingga hampir menangis.
"Sang No… sudah bersih. Pergilah dulu…"
Bisiknya dengan gemetar, sembari ia menarik tangannya yang terpenjara untuk melepaskan diri.
Namun, Sang No kembali menggenggam pergelangan tangannya, bahkan semakin erat, kemudian beralih memeluk pinggang kecilnya dengan diiringi teriakan dari An Xiaoyang!
Seraya memeluk dan mendudukkan tubuh An Xiaoyang di wastafel, Sang No meremas kakinya lembut, lalu menundukkan kepala dan menciumnya dengan sedikit memaksa.
"Hmp!"
Begitu An Xiaoyang terperangkap, ia terpaksa memiringkan kepala untuk menanggung serangan Sang No yang tiba-tiba.
Tangan kecil itu memukul bahu Sang No beberapa kali untuk melawan, tetapi Sang No justru menekan bagian belakang kepala An Xiaoyang dan semakin menjarah masuk.
Bahkan serangan ini semakin dalam dan tak terbendung.