Kepalanya terasa kosong selama sesaat dan perasaan gugup seketika menyergapnya tanpa bisa dikendalikan, seolah ia sedang dihipnotis oleh seseorang.
Tiba-tiba, Tang Ye merasa pusing dan pijakan kakinya tampak tidak stabil. Ia terhuyung ke depan, dan kemudian seketika pulih dari perasaan yang tidak bisa dijelaskan. Setelah berhasil menguasai diri, ia menggelengkan kepalanya dan ingin tahu apa yang terjadi pada saat itu, tetapi ia tidak dapat mengingatnya.
Apalagi saat ia melihat kembali ke arah Su Li dan putranya, semuanya nampak normal, dan keduanya telah memunggunginya.
Dengan tak berdaya, Tang Ye menjambak rambutnya yang berantakan, mengerutkan keningnya dalam-dalam, dan hatinya benar-benar carut marut. Mungkinkah karena ia benar-benar menderita gangguan saraf hingga membuatnya seperti barusan?
Semakin Tang Ye memikirkannya, semakin besar kemungkinan yang ia rasakan.
Lalu tiba-tiba ponselnya berdering.