Sementara itu, teman An Xiaoyang tidak berani memikirkan apa pun. Yang bisa ia lakukan saat ini hanyalah mengucapkan terima kasih lagi dan lagi dengan penuh semangat dan mata berbinar saat melihat ke arah sosok tinggi dan ramping itu.
Sayangnya, sosok yang telah menyelamatkan tasnya, saat ini sedang mengenakan helm khusus sehingga ia tidak dapat melihat dengan jelas.
Samar-samar hanya tampak matanya dari kaca yang setengah hitam. Dengan kaca jenis itu, seseorang dapat melihat bagian luar dari dalam, tetapi tidak dapat melihat bagian dalam dari luar.
Sedangkan An Xiaoyang menatapnya seolah-olah ia telah kehilangan kewarasannya. Tak bisa disangkal, perasaan familiar itu benar-benar sangat kuat.
Tapi tidak ada satu alasan pun yang bisa… membuatnya mengenali sosok itu.
Setelah sosok itu mengembalikan tas yang dicuri, ia hanya mengangguk samar dan tidak mengatakan sepatah kata pun.