"Kamu tidak mau memberikan satu ciuman sebelum pergi? Tidak akan ada kesempatan saat kita sudah keluar nanti."
"Persetan denganmu!" An Xiaoyang langsung berbalik dan hendak pergi. Tentu saja, rona merah di wajahnya juga tidak lagi bisa idsembunyikan.
Tidak perlu lagi bertanya apa alasannya.
Namun, begitu ia melangkah pergi, tubuhnya langsung ditarik kembali oleh kekuatan di belakang dan tanpa ragu, Sang No mengambil kesempatan itu untuk menundukkan kepalanya demi meraih manis bibir An Xiaoyang.
Sudah lama ia memikirkan.
Dan menginginkan ini.
Akhirnya kini, ia menemukan kesempatan untuk menciumnya.
Sang No mengakui bahwa gambar-gambar dalam pikirannya membuatnya siap untuk bergerak, dan bahkan ia sampai bermimpi seperti itu semalam. Tetapi pada kenyataannya, ia tidak akan melakukan apa pun pada An Xioayang. Bagaimanapun, gadis itu masih sangat kurus dan kecil. Jadi, bagaimana mungkin ia tega menyakitinya?