Karena sebelumnya ia berkata dengan suara lemah, akhirnya ia mengulangi lagi di bawah tatapan Sang No yang terlihat luar biasa tak percaya, "Sang No, aku menulis, aku setuju padamu."
Bagaimanapun, Sang No begitu baik padanya sehingga ia bahkan mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkannya.
Karena itu, ia berpikir dengan sangat jelas bahwa mungkin tidak ada orang yang lebih baik di dunia ini selain Sang No. Lagipula, ia juga tidak ingin mengecewakannya.
Ketika pemuda itu mendengar ini, ia tertegun untuk waktu yang lama. Sampai akhirnya, ia menarik sudut bibirnya dan tersenyum perlahan. Sekuat tenaga, ia mencoba menekan rasa keindahan yang menggelegak di hatinya, dan bahkan ia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi.
Sisanya, ia hanya terus menyuapinya makan sembari mengerucutkan bibirnya untuk menahan gejolak di hatinya.
Apakah ini… berkah tersembunyi?