Dengan begitu, Sang Xia hanya bisa berdiri di pintu dan tidak berani masuk.
Tampaknya rasa bersalah yang ia rasakan menyelimuti seluruh tubuhnya yang membuatnya tidak bisa bergerak.
Ia ingin meyakinkan dirinya sendiri bahwa Rong Zhan benar-benar menyukainya. Sang Xia tidak memintanya untuk tidak melakukannya, tetapi ia melihat warna merah di matanya, botol anggur di tanah, dan meja yang penuh dengan makanan kesukaannya
Ia merasa dirinya tidak bisa mengatakan apapun.
Tidak peduli seberapa besar Rong Zhan menyukainya, Sang Xia tahu bahwa malam ini, ia telah membuat Rong Zhan sangat sakit hati.
Begitu ia kembali, ia hanya bisa bersikap bodoh.
Berpura-pura tanpa ekspresi, berpura-pura melihat langit-langit dengan acuh tak acuh, karena ia tidak tahu bagaimana menghadapi tatapan Rong Zhan.
Melihat matanya yang memerah membuat Sang Xia merasa dirinya orang yang paling berdosa.
Tapi bisakah ia terus berpura-pura?
Bisakah?