Setelah itu.
Ia hanya bisa tersenyum dan mengangguk terus-menerus, menunjukkan betapa mengganggunya itu.
Tanpa membuang waktu lagi, semua orang menuju ke ruang makan. Kebetulan Su Li mengenakan celana jins biru dan kemeja putih longgar saat itu. Hanya saja, sosoknya yang masih berhenti di belakang terus berpikir dengan alis yang membeku.
Aneh.
Kenapa gadis ini serasa tidak asing? Sepertinya ia pernah bertemu gadis ini di suatu tempat.
Setelah memikirkannya sejenak, akhirnya ia berpura-pura penasaran dan bertanya, "Hei, Kak, ini adik iparmu, kan? Siapa namanya?"
Begitu kata-kata itu terlontar, gadis itu menjulurkan wajah segar dan cantiknya dari belakang Bo Jing lalu sebuah senyum kecil tersungging di bibirnya, "Halo, namaku Josh."
Halo, namaku Josh.
Su Li sedikit terhenyak.
Baiklah.
Josh, namanya terdengar... tidak terlalu familiar.
Tapi apakah ini satu-satunya nama yang ia miliki?