Saat ini.
Waktu seolah terhenti.
Ye Zi bersandar di tubuh Su Xun dan Su Xun meraih pergelangan tangannya.
Cahaya bulan yang sejuk di luar mengalir turun, menyinari wajah tampan dan menawan Su Xun melalui jendela. Sepasang mata persik yang sepertinya terlahir untuk merayu gadis-gadis itu seketika terpancar kuat.
Selama hampir beberapa saat, Ye Zi tidak bisa memastikan apakah tatapan penuh kasihnya itu muncul karena ia mabuk.
Tapi hanya dengan bersandar di tubuhnya dan diawasi olehnya dengan kasih sayang yang membara, Ye Zi tahu bahwa akar telinganya perlahan terbakar. Dengan ragu, Ye Zi menundukkan kepalanya, lalu dengan lembut menyesap mulut kecil Su Xun sebelum ia bangkit dari tubuh pria mabuk itu.
Dari awal, ia tidak menanggapi kata-kata Su Xun.