Hari Senin di rumah sakit.
"Nona Chi, obat yang kamu inginkan." Perawat Departemen Ginekologi diam-diam menatapnya.
"Oke, terima kasih." Chi En pura-pura tidak melihatnya dan segera memasukkan salep itu ke dalam tasnya dengan hati-hati. Salep ini khusus digunakan untuk "tempat itu". Obat itu tidak dijual di luar. Ini hanya tersedia di rumah sakit. Ia bangun pagi ini dan menemukan ada banyak pembengkakan. Ia tidak bisa bekerja tanpa mengolesinya dengan obat ini.
Ginekologi adalah tempat dengan jumlah pengunjung terbesar bahkan kursi tunggu itu penuh dengan pasien. Chi En melawan ketidaknyamanan saat berjalan dan berjuang untuk bisa keluar dari ruangan itu.
Baru berjalan sampai di koridor, ponselnya tiba-tiba mengeluarkan suara 'bip' dua kali.
Ia mengerutkan kening, nama Li Beijue yang pertama kali muncul dalam benaknya. Meskipun tidak akan ada orang yang akan memperhatikannya tetapi ia tetap mencari sudut kecil dan segera mengeluarkan ponselnya.
Tanpa diduga baru saja ia mengeluarkan ponselnya tiba-tiba ponselnya sudah menunjukkan tanda adanya panggilan masuk. Chi En yang melihat nomor telepon itu hanya bisa mengerutkan keningnya, "Halo?"
Ia tidak tahu apa yang orang itu katakan di ujung telepon. Alisnya mengerut semakin dalam, "Halo, aku sudah kembali dari luar negeri. Aku sudah berada di rumah sakit kota. Kalau kamu sudah sampai katakan padaku. Aku akan menunggumu di pintu belakang."
...
Setengah jam kemudian.
Chi En bergegas menuju ke pintu belakang rumah sakit.
Begitu ia tiba, ia melihat seorang wanita sedang berdiri di pintu belakang.
Wanita itu berusia awal empat puluhan yang tidak lagi muda. Ia mengenakan riasan yang terlalu tebal di wajahnya. Ini awal musim semi tetapi ia masih mengenakan pakaian bulu tebal dengan tas merek terkenal di tangan tuanya.
Saat itu, ia berjalan mondar-mandir di pintu belakang dengan tidak sabar dan kutukan keluar dari mulutnya dari waktu ke waktu.
"Kenapa gadis jahat itu belum juga datang?"
"Berapa lama lagi aku harus menunggu?"
Nampaknya ia sudah tidak sabar untuk menunggu. Detik setelahnya ia sudah akan menurunkan kepalanya untuk mengambil ponselnya dan menelepon lagi.
Begitu ia berbalik, ia melihat Chi En yang sudah berjalan di belakangnya. Ia kaget dan berteriak, "Aah". Kemudian, sambil tersenyum, ia mendekat sambil berkata, "En, itu pasti kamu. Kapan kamu datang? Mengapa kamu tidak memanggilku? Membuatku terkejut saja."
Chi En tidak mau repot-repot berbasa-basi dengannya dan bertanya langsung, "Ada perlu apa mencariku?"
Lin Meiqi mengutuk di dalam hatinya, tetapi senyum di wajah yang bengkak itu lebih jelas ketika ia menatap wajah kurus itu. Ia mengulurkan tangan dan memukul pundak Chi En dan berkata dengan marah, "Bagaimana kamu bisa berbicara seperti itu? Apakah jika tidak ada urusan aku tidak bisa datang mencarimu? Bibimu ini baru saja mendengar kalau kamu telah kembali ke China dan khawatir kamu akan diintimidasi oleh seorang gadis di luar. Jadi aku datang dan melihatmu ... "
Jika Chi En benar-benar percaya pada kebohongannya, ia adalah orang bodoh!
Bibinya pasti datang menemuinya untuk meminta sesuatu darinya. Kali ini ia mendengar Chi En kembali ke Cina dan tiba-tiba datang untuk mencarinya. Pasti kedatangannya bukanlah untuk urusan yang baik.
Setidaknya bukan karena ia peduli pada Chi En.
Chi En sedang tidak enak badan dan tidak ingin membuang waktu dengannya. Setelah mendengarkan kata-kata Lin Meiqi, ia berkata tanpa ekspresi, "Apakah kamu sudah selesai melihatku? Aku sedang tidak enak badan. Aku pergi dulu."
Selesai mengatakannya segera Chi En berbalik dan pergi.
Lin Meiqi tidak menyangka jika Ci En benar-benar pergi setelah mengatakan akan pergi. Mendadak ia merasa menjadi orang bodoh!
Dengan segera ia meraih pergelangan tangan Chi En, "En, tunggu! Ada yang ingin kukatakan padamu."
Chi En berhenti, menoleh, dan menunggunya berbicara dengan ekspresi dingin.
Ketika ia melihat reaksi Chi En, hatinya menjadi sedikit dingin. Tetapi ketika memikirkan tujuannya, ia harus memeras beberapa air mata dan menarik tangan Chi En sampai mati, "En, tolong bantu aku dan pamanmu! Sekarang kamu satu-satunya yang bisa menyelamatkanku dan pamanmu!"
Chi En mengerutkan kening dan menatap ke arahnya, "Ada apa dengan kalian?"
"Aku..." Lin Meiqi dengan ragu mengatakan, "Kami punya hutang 600.000 yuan..."