Nan Zhi merasa tak bisa berkata apa-apa lagi.
Meskipun pada dasarnya lelaki memang sombong, tapi dari mana lelaki itu bisa merasa yakin kalau Nan Zhi akan bersedia menjadi kekasihnya?
Terlebih, lelaki itu sebelumnya telah memberitahunya, kalau lelaki itu akan membiayai hidup kekasihnya.
Bahkan dalam keadaan paling tak berdaya sekalipun, Nan Zhi tak pernah merendahkan dirinya untuk meminta biaya hidup dari orang lain.
Nan Zhi tidak menjawabnya, melihat lelaki itu tidak juga mau menghentikan mobilnya, ia pun langsung menjulurkan tangannya untuk merebut stir mobil.
Kemudian terdengar suara berdecit, Mu Sihan menginjak rem mobil, dan mobilnya pun terparkir di tepi jalan.
Nan Zhi tidak banyak bicara, ia langsung membuka sabuk pengaman, kemudian segera membuka pintu mobil.
Tapi baru saja pintu itu terbuka sedikit, ada tangan yang menghalanginya dari belakang.