Li Beinian menutup matanya kemudian menaruh tangannya di dadanya menunjukkan ekspresi bersalah dan berkata, "Aku benar-benar bersalah, tidak seharusnya aku menghinamu. Maafkan aku, aku benar-benar tulus meminta maaf."
Orang-orang yang ada di sekitarnya ingin tertawa tapi mereka tidak berani melakukannya sehingga seluruh wajah mereka merah karena menahan tawa.
Tidak terkecuali Mu Xichen, baru saja dia berhasil memenangkan dirinya namun karena mendengar ucapan Li Beinian wajahnya menjadi memerah lagi.
Lalu Mu Xichen mundur 2 langkah, dia melihat Li Beinian yang sedang berlutut di depannya kemudian dia berkata, "Sedang apa kamu?"
Mendengar pertanyaan itu membuat Li Beinian mengangkat kepalanya dan melihat Mu Xichen.
Saat Li Beinian melihat wajah Mu Xichen, wajahnya begitu merah hingga Li Beinian hampir tidak bisa menahan diri untuk tertawa.
'Dia… tidak sedang malu kan?'
Setelah beberapa saat melihat wajah Mu Xichen lalu dia menjawab, "Meminta maaf."
Mendengar jawaban Li Beinian membuat wajah Mu Xichen menjadi suram lalu dia menggertakan gigi dan berkata, "Meminta maaf? Lalu kamu barusan melihat kemana?"
Li Benian terlihat serius kemudian berkata, "Melihat 'Linghun de dasuo' milik anda."
Seluruh wajah para tentara yang berdiri di belakang Mu Xichen memerah dan tubuh mereka terlihat kaku. Mereka semua menggertakan gigi dan tidak ada yang berani untuk bersuara.
Chi Hailang juga hampir tidak dapat menahan tawanya tapi saat melihat wajah Mu Xichen yang suram, dia dengan cepat menutup mulutnya rapat-rapat.
Mu Xichen selama ini menjalani kehidupan yang lancar tanpa hambatan dia bahkan menolak perintah yang menugaskan dirinya untuk pergi berperang.
Dia tidak pernah merasa sekesal ini hingga merasa sesak nafas seolah tidak ada udara yang masuk kedalam paru-parunya.
Tapi ini semua juga karena Mu Xichen yang meminta Li Beinian untuk meminta maaf dengan tulus, walaupun dia tidak menyangka Li Beinian akan melakukan ini untuk menunjukkan 'ketulusan' yang diminta oleh Mu Xichen.
Untuk pertama kalinya Mu Xichen merasa dirinya sudah melakukan sesuatu yang bodoh!
Lalu Mu Xichen menggertakan giginya dan dengan suara berat dan pelan berkata, "Bangkit berdiri!"
Li Beinian yang mendengar itu menurut dan segera bangkit berdiri.
Dia melihat wajah Mu Xichen dan tidak dapat menahan diri untuk tersenyum tapi kemudian dia dengan cepat mengendalikan ekspresi wajahnya. Li Beinian berdeham dan bertanya, "Ketua, aku sudah meminta maaf dengan sangat tulus. Apa menurut anda itu cukup?"
Mu Xichen tertawa dingin lalu dia menjawab, "Aku tidak bisa menerima ketulusanmu, tapi aku tahu caranya agar kita impas."
Li Beinian melihat ke arah Mu Xichen dan memiliki firasat burukku, lalu dia bertanya dengan ragu-ragu, "Apa?"
"Kamu menciumku dimana, maka aku akan melakukan hal yang sama."
Perkataan Mu Xichen membuat Li Beinian kaget hingga dia membelalakkan matanya.
'Cium… cium?!'
"Ha? Kapan aku mencium mu?!" tanya Li Beinian dengan panik, "Aku hanya tidak sengaja menyentuhnya!"
"Tidak sengaja? Hanya menyentuhnya? Kalau begitu aku juga akan menyentuhnya dengan tidak sengaja!"
"Kamu gila ya!" kata Li beinian dengan wajah memerah dan malu, lalu dia berkata lagi: "Kamu adalah tentara, bagaimana bisa melakukan hal seperti itu?!"
'Memang benar rumor yang beredar tentang dirinya yang mengatakan bahwa dia adalah tentara yang kurang ajar!'
Mu Xichen malah terlihat santai memandang ekspresi wajah Li Beinian yang marah.
Kemudian Mu XIchen melangkah maju, sambil tersenyum dia berkata, "Kenapa? Kamu keberatan?"