"Berlutut?"
"Iya, berlutut dan minta maaf!"
Semua orang yang berdiri di depan Li Beinian terus memandang ke arahnya, terlihat mereka semua sedang berusaha mengintimidasi Li Beinian.
Tubuh Li Beinian kurus dan kecil, berdiri di depan Li Haoqin membuatnya terlihat lebih kecil lagi.
Li Kun terlihat senang, 'Papa akan membuatmu berlutut di depanku. Saat itu terjadi, kita lihat saja apa kamu masih bisa bersikap arogan!'
Li Beinian malah terlihat tenang dan berkata, "Bagaimana jika paman mengajariku bagaimana cara berlutut?"
"Kurang ajar!" kata Li Haoqin dengan suara keras penuh kemarahan sambil melipat kedua tangannya, kemudian dia berkata, "Sepertinya kamu sudah bosan hidup ya!"
"Aku lihat paman yang sudah bosan hidup!"
Perkataan Li Beinian sontak membuat semua orang menjadi marah.
Tiba-tiba saja orang-orang mulai membuat jalan dan terlihat bayangan seseorang yang sedang berjalan perlahan sambil menggunakan tongkat dengan wajah tenang, tidak terlihat marah sedikitpun.
Melihat bayangan itu sontak Li Beinian meneteskan air matanya dan berkata dengan suara bergetar, "Kakek…"
Saat berumur 5 tahun Li Beinian telah dijual sehingga sejak kecil dia tidak pernah mendapat kasih sayang orang tua.
Saat kembali ke keluarga Li, kakek Li yang membantu Li Beinian masuk ke sekolah dan kemudian mempersiapkan perjodohan dengan keluarga Mu. Tapi karena itu semua, anggota keluarga Li yang lain menjadi membencinya. Walau begitu kakek Li tetap membuatnya memiliki kehidupan yang bahagia hingga membuat orang yang melihatnya merasa iri.
Di dunia ini kakek Li adalah orang yang paling disayangi oleh Li Beinian.
Tapi setengah tahun yang lalu, tepat saat Li Beinian mengetahui dirinya sedang hamil, kakek Li meninggal dunia. Sebelum meninggal kakek Li berpesan kepada Li Beinian, 'Tidak peduli apapun yang terjadi kamu harus menjaga anakmu dan melahirkan mereka dengan selamat ke dunia ini.'
Tapi sebelum Li Beinian melahirkan anaknya sekarang dia berada di sini.
Perasaan sedih dan bersalah yang dirasakan oleh Li Beinian tidak dapat terbendung lagi hingga dia meneteskan air matanya dan memanggil kakek Li, "Kakek!"
Kakek Li kaget melihat Li Beinian yang tiba-tiba menangis. Kakek Li menepuk-nepuk tangan Li Beinian dengan wajah sedih, lalu dengan suara lembut berkata, "Beinian, jangan menangis ya."
Orang-orang yang berdiri di belakang kakek Li membelalakkan mata mereka, tidak percaya dengan apa yang sedang mereka lihat. Li Beinian yang tadinya arogan tiba-tiba saja membuat ekspresi memelas di depan kakek Li.
Li Kun juga kaget dan dengan cepat dia berteriak, "Li Beinian, jangan berpura-pura membuat wajah memelas seperti itu. Kamu memukulku hingga babak belur dan sekarang kamu malah menangis untuk meminta belas kasihan kakek?"
Li Haoqin juga dengan cepat menambahkan perkataan anaknya, "Pa, lihatlah cucu papa wajahnya menjadi seperti ini. Bagaimana dia bisa bertemu dengan orang kelak!"
"Iya pa, Li Kun adalah perempuan yang cantik dia bisa menjadi seorang artis tapi lihat apa yang sudah dilakukan oleh Li Beinian. Bagaimana caranya Li Kun untuk menjadi artis dengan wajah seperti ini!"
"Cukup." kata kakek Li dengan suara tenang, tidak terdengar amarah di dalam suaranya dan seketika semua orang menjadi tenang.
Kemudian kakek Li melihat ke arah Li Beinian dan bertanya, "Apa yang terjadi?"
Li Beinian melihat ke arah orang-orang yang berdiri di belakang kakek Li. Orang-orang itu melihatnya dengan wajah kesal dan marah. Setelah mengingat-ingat kejadian sebelumnya selama beberapa saat, Li Beinian baru berkata, "Li Kun mengatakan aku tidak memiliki orang tua yang mendidikku maupun mengajariku tata krama, lalu mengatakan aku tidak pernah dididik dengan benar di dalam keluarga. Mendengar itu aku menjadi marah dan memukulnya."
Ekspresi wajah Li Kun berubah kemudian dia kembali berteriak, "Li Beinian, jangan menuduh sembarangan! Kapan aku mengatakan itu! Aku hanya mengatakan kamu tidak berpendidikan dan asal usulmu tidak jelas…"
"Diam!" kata kakek Li dengan keras kemudian dia menunjuk ke arah Li Haoqin dan berkata, "Bagaimana caramu mendidik anak?!"
Li Haoqin menjadi kesal dan mulai berdebat, "Apa yang dikatakan oleh Li Kun tidak salah. Coba ayah lihat, walaupun dia adalah putri Li Haoran tapi dia tidak mirip dengan Li Haoran. Bukan tidak mungkin ternyata dia bukan putri Li Haoran kan?"