Chereads / Mata Ketiga / Chapter 43 - Cahaya Perak Yang Menyelamatkanku

Chapter 43 - Cahaya Perak Yang Menyelamatkanku

Aku berusaha masuk ke dalam asrama melalui sebuah jendela tempat tante penjaga asrama biasanya berjaga. Saat melihat ke belakang aku dapat melihat Shang Yi melambaikan tangannya dengan cepat seolah menyuruhku untuk mempercepat pergerakanku

Dengan perlahan, aku berusaha melewati jendela itu dan setelah aku berhasil masuk, Shang Yi mengikutiku masuk melalui jendela yang sama. 

Jika bukan karena cahaya senter, gedung asrama ini terlihat sangat gelap hingga kami bisa saja terjatuh dari tangga karena tidak bisa melihat apa-apa.

Kami berjalan menaiki tangga dengan perlahan, hingga tiba di depan pintu atap gedung asrama dan aku menghela nafas lega.

Pintu atap hanya dapat dibuka dari dalam sehingga tidak memerlukan kunci untuk membukanya. Pintu ini dapat dibuka dari dalam, tapi jika sudah berada di luar dan tiba-tiba pintu ini tertutup kami tidak akan bisa membukanya.

Pintu atap gedung asrama sudah berkarat, setiap membuka atau menutup pintu pasti akan terdengar suara berdecit, membuat orang yang mendengarnya akan merinding.

Aku perlahan menarik pintu itu dan melangkah keluar..

Awalnya tidak ada angin yang berhembus, tapi sesaat aku melangkahkan kakiku, aku dapat merasakan angin dingin berhembus dengan kencang hingga membuatku gemetar.

Aku mundur beberapa langkah dan Shang Yi segera berjalan di depanku.

Dia berjalan hingga ke tengah-tengah lalu meletakkan tasnya. Dari dalam tasnya dia mengeluarkan patung Budha yang diletakkan ke arah barat. Lalu mengeluarkan tempat dupa, dupa dan kertas kuning. Shang Yi juga mengeluarkan botol kaca yang dalamnya terdapat cairan berwarna merah yang terlihat seperti darah.

Aku bertanya kepada Shang Yi benda apa itu dan dia menjawab, "Ini adalah darah anjing."

Aku kaget dan berkata, "Aku meminta tolong untuk membantu hantu reinkarnasi bukan untuk membunuh hantu yang datang."

Dia menoleh dan melihat ke arahku dengan datar dan berkata: "Aku hanya bersiap-siap, jika hantu itu tidak bisa diajak kerja sama saat aku ingin membantunya reinkarnasi maka aku akan membunuhnya."

"Paman adalah pengikut Budha, jika paman melakukan hal seperti ini…"

"Tunggu." katanya menghentikan perkataanku, dengan tidak sabar ia berkata, "Aku memang tinggal di kuil tapi aku bukan biksu maupun pendeta, aku dapat menikah dan punya anak. Aku dapat makan daging, Terserah kamu percaya atau tidak, tapi di dalam kuil Lei Xian seluruh biksu diam-diam masih memakan daging."

Perkataannya membuat tertegun hingga tidak bisa berkata apa-apa. Jadi di luar sana banyak sekali penipu, jika Shang Yi tidak memiliki kemampuan pasti aku juga sudah menganggap dirinya seorang penipu.

Shang Yi kembali melihat ke depan lalu mengambakar 3 batang dupa dan menusukkannya ke dalam tempat dupa. Kemudian dia duduk mengarah ke patung Budha.

Ia menutup matanya dan menyatukan telapak tangannya. Setelah tidak mengatakan apa-apa untuk waktu yang cukup lama akhirnya Shang Yi bergumam membacakan doa.

Tiba-tiba ia berhenti bergumam, meletakkan tangannya dan menoleh ke arahku bertanya, "Siapa namanya?"

Bagaimana mungkin Shang Yi bisa memulai ritual dengan terburu-buru disaat dia bahkan tidak tahu nama hantu yang akan dia bantu?

"Xu Zixi."

Setelah mendengar nama Xu Zixi dia kembali menutup matanya dan menyatukan tangannya. Kali ini dia tidak langsung memulai ritualnya, setelah beberapa saat barulah ia mulai bergumam.

Aku tidak terlalu jelas apa yang digumamkan oleh Shang Yi tapi aku dapat mendengar nama Xu Zixi disebut.

Setelah selesai bergumam Shang Yi diam sesaat lalu melanjutkan perkataannya: "Xu Zixi, aku adalah Shang Yi. Dengarkan apa yang akan aku katakan: Aku akan membantumu reinkarnasi. Aku akan membuatmu melepaskan segala kepahitan dan mendapatkan kebahagiaan. Setelah mengalami kematian kamu akan terlahir kembali. Kamu harus mendengarkan ini baik-baik, jangan meremehkan tempat kamu akan pergi. Hidup dan mati saling berkaitan, jadi dengarkan saranku baik-baik. Jangan menyia-nyiakan kesempatan ini, jika kesempatan ini terlewat maka kamu akan menderita selamanya."

"Aku tahu kamu sedang mengalami hal yang berat, tidak bisa bergantung pada siapapun. Tidak memiliki makanan, tidak memiliki tempat tinggal. Pergi mengikuti hembusan angin, tidak dapat beristirahat dengan tenang. Itu adalah hal yang menakutkan dan bahaya datang secara bergantian, badai, petir, badai salju, kabut. Dihantui oleh monster, hantu jahat. Makan daging, minum darah. Kamu sudah melewati segala macam hal mengerikan. Tapi semua itu tidak dapat dihindari, akan lebih banyak hal buruk yang dapat terjadi di kemudian hari. Di saat kamu merasa bimbang, tidak tahu apa yang harus kamu lakukan, dan saat kamu menghadapi hal yang berbahaya, aku akan membantumu melewati semua itu. Aku akan mengajarimu cara melewati itu semua, dengarkan baik-baik. Kamu harus jujur, berlapang dada, percaya dengan Budha. Jangan sampai kehilangan kesempatan terakhir…"

Seiring mendengarkan perkataan Shang Yi aku dapat merasakan suhu udara di sekitarku semakin lama semakin menurun.

Xu Zixi muncul tiba-tiba berdiri di depanku, kami hanya berjarak sekitar 2 meter. Wajahnya yang penuh darah terlihat lebih menyeramkan saat malam hari.

Aku berusaha berdehem dengan kencang untuk memberi tahu Shang Yi bahwa Xu Zixi sudah menampakkan dirinya. Tapi Shang Yi malah berbicara semakin keras.

Tapi Xu Zixi tidak memperhatikan Shang Yi, dia hanya melihat ke arahku. Terlihat air mengalir dari wajahnya dan mulutnya membuka dan berteriak, "Ji Sixi, kamu sudah berbohong kepadaku!"

Aku berjalan ke belakang dan berusaha menjaga keseimbanganku agar tidak terjatuh karena kakiku yang gemetar.

"Maafkan aku, aku benar-benar tidak bermaksud membohongimu. Dengarkan aku dulu, dia adalah orang hebat yang aku katakan. Dia bisa membantumu… Ah! Shang Yi!"

Xu Zixi tidak mendengarkan penjelasanku, dalam sekejap dia sudah berdiri tepat di hadapanku. Wajahnya sangat dekat seolah akan bersentuhan, aku dapat melihat kedua matanya yang berwarna merah darah. Aku langsung berteriak memanggil nama Shang Yi.

Aku berusaha menyelamatkan nyawaku dengan berjalan mundur ke belakang, tapi punggungku sudah menyentuh tembok. Aku tidak memiliki tempat untuk kabur.

Shang Yi berhenti bergumam kemudian perlahan berdiri, wajahnya terlihat kesakitan dan berkata, "Aduh kakiku mati rasa."

Aku sangat ingin melempar sepatu ke arahnya.

Hidupku sedang terancam tapi dia tidak panik sama sekali.

"Kamu menyuruhku menunggu 3 tahun, lalu membuat wanita itu menjagamu sehingga aku tidak bisa mendekatimu. Kamu puas?" teriak Xu Zixi, saat itu darah menciprat keluar dari mulutnya dan mengenai wajahku.

Tubuhku kaku, aku hanya bisa berharap kepada Shang Yi. Tapi saat itu dia malah sibuk memijat kakinya yang mati rasa.

"Paman sedang apa?!" kataku dengan panik.

Wajah Xu Zixi semakin mendekatiku, hingga aku dapat merasakan hidung kami bersentuhan.

Aku menahan nafasku karena tercium bau mayat busuk dari tubuhnya.

"Hari ini kamu harus mati, tidak ada yang bisa menggagalkan rencanaku." kata Xu Zixi dengan penuh kebencian, lalu mencekik leherku dan mengangkatku hingga kakiku tidak dapat menyentuh lantai atap.

Dia mencekikku dengan sangat kuat hingga aku benar-benar tidak bisa bernafas.

"Pa… man… tolong…."

Aku tidak dapat berteriak.

Dalam sekejap Xu Zixi sudah membawa tubuhku hingga ke tepi atap.

Aku dapat merasakan angin dingin yang bertiup, aku berusaha menyelamatkan nyawaku dengan memukul dan menendangnya tapi tidak ada yang terjadi.

"Xu Zixi, jangan melakukan hal bodoh. Aku datang untuk membantumu reinkarnasi."

Akhirnya Shang Yi membuka mulutnya. Begitu dia menyelesaikan perkataannya, aku melihat sebuah cahaya bersinar di depanku. Tangan Xu Zixi yang sedang mencekikku membuat cahaya itu terlihat seperti terbelah menjadi 2.

Sekilas aku dapat melihat sebuah kipas dari dalam cahaya perak itu, tapi aku tidak yakin.

Tangan yang mencekik leherku tiba-tiba berubah menjadi asap dan aku terjatuh ke lantai dengan sangat keras.

Jika Xu Zixi maju selangkah saja, aku pasti akan terjatuh dari atap.