Hari-hari berlalu dan Jumat pun tiba.
Hari ini jam pelajaran pertama adalah pelajaran bahasa, pak guru mata empat mengumumkan bahwa akan ada kegiatan donor darah oleh tim medis dari sebuah rumah sakit jantung. Mendengar pengumuman itu membuatku merasa tegang.
Aku melihat ke arah Cheng Fengfeng dan kebetulan dia juga sedang melihat ke arahku sambil memicingkan matanya. Saat itu ekspresi wajah Cheng Fengfeng terlihat sangat lucu.
Aku tidak dapat menahan tawaku saat melihat wajahnya dan suara tawaku memenuhi ruangan kelas.
Seluruh siswa melihat ke arahku, begitu pula dengan pak guru mata empat.
"Ji Sixi, ide aneh apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya pak guru mata empat dengan nada yang sama sekali tidak ramah.
Aku berhenti tertawa dan menjawab dengan serius, "Pak, saya tidak memikirkan ide apapun."
"Seluruh siswa sedang mendengar bapak berbicara dengan tenang, kemana pikiranmu terbang saat bapak sedang berbicara?"