"Apa ada orang?.... Tolong aku…" Kata Pak guru mata empat dengan suara merintih kesakitan dan seperti ingin menangis.
Melihat tubuhnya yang dipenuhi dengan luka sayatan dan berlumuran darah membuat seluruh tubuhku merinding ketakutan.
Dia terluka hingga seperti ini, pasti dia sedang sangat kesakitan.
Aku berusaha menenangkan diriku kemudian berbalik dan berlari. Saat aku baru saja tiba di depan gedung asrama baru, aku bertemu dengan seorang guru yang masih muda. Aku tidak mengenal guru itu, aku menarik tangannya dan berkata, "Tolong selamatkan wali kelasku, dia ada di sana. Tubuhnya berlumuran darah."
Mendengar ucapkan guru itu tertegun sesaat, lalu dia berlari menuju tempat yang kutunjuk.
Aku tidak pergi dengannya karena ingin segera pergi dari sana, tapi saat aku berlari menjauh, aku melihat guru itu sedang membopong Pak guru mata empat.
