Chi Yi tidur dengan sangat nyenyak, namun di dalam mimpinya, dia dapat dengan jelas merasakan ada aroma familiar kesukaannya yang dengan kuat menyerang mulut cendana miliknya. Tanpa sadar, dia membuka mulut kecilnya dan membalasnya.
Chi Yi yang membalas ciumannya tidak diragukan lagi menjadi semacam dorongan dan rangsangan bagi Chi Zuxu. Dan karena wanita itu melakukannya di alam bawah sadarnya, membuatnya secara tidak sadar teringat bahwa setelah hari ini, entah kapan mereka akan bertemu lagi. Hatinya pun terasa lebih pengap, sesak. Ciumannya juga menjadi semakin kuat dan mendominasi, seolah ingin menelan wanita itu hidup-hidup.
Kemudian, Chi Yi terbangun dalam keadaan linglung. Dia hanya merasa terdapat lidah yang panas dan lembap mengambang tengah menjerat bibir merah lembut miliknya. Chi Zuxu akhirnya merasakan Chi Yi yang terbangun. Dengan perlahan dan tak rela dia melepaskan bibirnya, menatapnya dan berkata, "Sudah bangun?"