"Tapi… Aku tidak yakin kalau aku dapat melupakanmu…" Mata Chi Yi dipenuhi dengan kabut tipis. Wajah Chi Zuxu yang tampan dan dewasa yang ada di depan matanya menjadi semakin kabur. Setelah air mata jatuh dari rongga matanya, dia baru dapat melihat pria itu dengan jelas.
Untuk sesaat, Chi Zuxu tidak tahu harus berkata apa. Tentu saja banyak yang ingin dia katakan, tetapi ketika dia membuka mulutnya, tenggorokannya tercekat seperti dipotong oleh seseorang dengan pisau. Di mata hitam pekatnya terdapat warna merah tua. Dia dengan sangat sedih memegang wajah kecil Chi Yi yang basah oleh air mata. Lalu, dia menundukkan kepalanya dan mencium bibir ceri kecilnya dalam-dalam. Air mata wanita itu menembus ke dalam mulut melalui bibir mereka yang menempel erat. Seketika, ada rasa pahit menyebar di seluruh mulut mereka dan langsung masuk ke lubuk hati.
"Apakah aku masih memiliki hak untuk menahanmu agar tidak pergi?" tanya Chi Zuxu dengan suara serak sambil mencubit dagu Chi Yi.