"Itu… Itu, kamu belum mandi, sangat… sangat kotor." Yan Siyi membalik tubuhnya dan mata berkabut itu bertemu dengan mata Shao Gubei yang lelah. Dia memasang wajah merasa jijik padanya.
Shao Gubei mengerucutkan bibirnya dan memejamkan mata. Dia meletakkan wajahnya di punggung Yan Siyi yang hangat dan lembut. Dia membenamkan gadis itu dalam pelukannya dan bergumam, "Jangan merasa jijik padaku!"
Kuasai dulu ranjangnya, tidak akan terlambat untuk mandi nanti, pikir Shao Gubei.
Yan Siyi terdiam, alisnya sedikit berkedut, dan matanya yang berkabut terus menatap Shao Gubei dengan tak berdaya. Namun, pria di pelukannya sepertinya tidak merasakan tatapan matanya yang panas berubah menjadi pedang tajam. Shao Gubei terkubur di dalam pelukannya yang nyaman dan tertidur.