Rasa sakit itu bahkan membuat Yan Siyi agak sulit untuk bernapas. Matanya pun tanpa sadar menjadi basah.
"Hei, sudah sampai di stasiun kereta." Shao Gubei memarkir mobilnya di pintu masuk stasiun kereta bawah tanah dan memanggil Yan Siyi yang termenung.
"Hah?" Yan Siyi kembali sadar dan menatap Shao gubei dengan malu.
"Baiklah… Terima kasih," ujar Yan Siyi dengan santai. Dia buru-buru membuka pintu dan keluar dari mobil.
"Hei! Obatmu!" Shao Gubei menurunkan jendela mobil dan menyerahkan obat yang ditinggalkan Yan Siyi di kursi. "Ingat, jangan sampai basah…"
"Ehm, oke…" Yan Siyi mengangguk sambil tersenyum dan mengambil obat di tangan Shao Gubei. "Terima kasih…"
"Pergilah…" Shao Gubei meliriknya dan menyuruhnya pergi.
"Ehm..." Yan Siyi mengangguk dengan sungguh-sungguh dan pandangan matanya jatuh ke wajah Shao Gubei yang tampan lagi. "Kalau begitu… kalau begitu, aku pergi dulu!"