Yan Siyi tidak mengerti ucapan Shao Gubei, tetapi dia bisa merasakan dengan jelas bahwa hatinya tenggelam bersama dengan suaranya. Dirinya pun dipenuhi dengan kesedihan. Rasanya tidak nyaman sama sekali. Dia menurunkan pandangan matanya dan berhenti berbicara. Matanya diwarnai oleh kabut air yang tebal dan sedikit basah.
"Besok hari apa?" tanya Shao Gubei.
"Sabtu…" jawab Yan Siyi.
"Apa kamu ke sekolah?"
"Tidak…"
"Kalau begitu, tinggalah bersamaku di rumah," kata Shao Gubei. Besok adalah akhir pekan, kebetulan dia juga beristirahat di rumah.