Tidak lama kemudian, terdengar suara panci dan wajan berdentang di dapur. Meski agak keras, tetapi tidak ada perasaan berantakan. Shao Gubei mengubur tubuhnya yang lelah dengan malas di sofa ruang tamu, dia memejamkan mata dan beristirahat. Alisnya yang tajam dan tebal mengernyit ketika mendengarkan suara-suara yang telah lama tak terdengar ini. Suara alat-alat dapur ini pernah terjadi di kehidupan sebelumnya.
Dulu, Shao Gubei merasa suara-suara itu sangat menyenangkan, tetapi sekarang, selain kebisingan yang terdengar di telinganya, suara itu juga membuat nya menjadi kacau. Siapa yang mengira bahwa dirinya yang sekarang begitu mulia dan dingin, dulunya adalah seorang anak kecil yang rela berkeliaran di dapur demi seorang gadis kecil. Hanya karena gadis itu mengatakan tidak suka memasak, Shao Gubei pun meluangkan waktunya untuk mengambil kursus memasak yang sangat dibencinya. Dia melakukannya agar bisa memasak makanan lezat untuk gadis itu.
