"Aku ingin keluar!" teriak Lin Xiaoyu sambil menjulurkan lehernya. Begitu dia selesai berkata, ciuman basah Lu Liye yang mendominasi jatuh ke bibir kecilnya.
Lu Liye menciumnya bahkan tanpa menunggu Lin Xiaoyu tersadar. Ini bukan hanya ciuman yang berhenti setelah kedua bibir saling menyentuh. Lin Xiaoyu berpikir bahwa setelah menyentuh bibir merahnya, Lu Liye akan segera berhenti. Awalnya, Lu Liye juga berpikir bahwa dia akan hanya menyentuh bibir Lin Xiaoyu dengan bibirnya, lalu akan langsung mundur. Namun, ketika bibir tipisnya menyentuh bibir merah lembut itu dan merasakan aroma aroma harum miliknya, dia sadar bahwa dirinya tidak bisa menarik dirinya sama sekali. Karena tidak bisa menarik diri, mengapa tidak membiarkannya saja… Membiarkan emosinya dan membiarkan hatinya! Lidah yang panas dan lembap itu membuka paksa bibir merah Lin Xiaoyu. Tanpa dapat menahan diri, dia menaklukkan dan menguasai mulut dengan aroma harum itu. Dia meninggalkan rasa miliknya.