Dalam hati Wei'ai kebingungan saat melihat Shen Mobei berperilakuan seperti ini.
Apakah dia pernah tinggal di panti asuhan?
Menengadah lagi, pria di depannya memiliki jejak keingintahuan yang tak terhapuskan di matanya. Dia terpesona dan bingung: "Xia Wei'ai, pikirkan lagi, pikirkan tentang itu..."
"Bukan... benar-benar bukan..."
Pikiran Wei'ai kosong, berusaha menemukan kenangannya, tetapi tidak dapat ditemukan... Samar-samar ingat bahwa dia pernah ke panti asuhan yang didanai ayahnya, dan dia mengikuti ayahnya untuk pergi ke sana.
Ada hal-hal penting yang terjadi di sana.
Lalu apa?
Kepalanya menjadi sedikit sakit, berusaha terus mengingat tetapi tidak bisa.
Akhirnya, Wei'ai menyerah.
Kemudian, Wei'ai tersenyum: "Profesor Mo, jika tidak ada yang lain, aku akan pergi dulu..."
Setelah mengatakan ini, Wei'ai perlahan berbalik.
"Amo..."
Tiba-tiba, kata itu terdengar dari belakang.
