Setelah kata-kata itu diucapkan, suasana menjadi hening.
"Apa yang kamu katakan?"
She Mei terkejut, dia dengan khawatir melihat ke arah tuannya. Di saat yang sama, dia menegur pelayan itu dengan suara dingin.
"Iya… itu benar, dia dan tuan muda kedua berbaring bersama. Tanpa mengenakan pakaian…"
Pelayan itu bergemetar dan mengatakan apa yang dilihatnya.
Mendengar itu, Shen Shaobai merasa hatinya sakit seperti ditusuk pisau, dengan darahnya yang bertumpah. Tiba-tiba, dia merasa pengkhianatan empat tahun lalu terulang kembali, bahkan lebih parah dari sebelumnya.
Jika perkataan pelayan itu benar, apa yang akan terjadi dengan pertunangan ini?
"Bawa aku ke…"
Untuk waktu yang lama, Shen Shaobai menahan mulutnya, dan suaranya menghilang.
"Tuan muda…"
She Mei penuh kekhawatiran dan ingin berkata sesuatu.
