Chereads / Cinta Rahasia Mr. Shen / Chapter 11 - Shen Shaobai, Keluarkan Aku!

Chapter 11 - Shen Shaobai, Keluarkan Aku!

Sepanjang jalan, Wei'ai memberontak sambil mengumpat, lalu dia dikurung di sebuah kamar.

Tempat ini mungkin tidak pernah digunakan, sekelilingnya sangat gelap, bahkan Wei'ai tidak bisa melihat kelima jarinya, barang-barang berserakan di lantai, bahkan dia dapat merasakan debu tebal yang ada disekelilingnya. Udara di kamar itu, terasa kering dan tercium bau yang tidak sedap.

Kemudian selangkah demi langkah Wei'ai mundur kebelakang, sampai tubuhnya menempel pada dinding yang sangat dingin.

Di tubuh Wei'ai hanya melekat baju tidur, dalam kondisi seperti ini, dia hanya bisa diam pasrah dengan suhu kamar yang dingin.

"Keluarkan aku... Shen Shaobai...brengsek..."

Wei'ai tidak berhenti memakinya, dengan begitu dia bisa meluapkan amarahnya.

Pada saat yang sama, Shen Shaobai yang ada di sebelah kamar gelap, mendengar semua umpatannya, menaikkan alisnya saat berkata: "dia sangat bersemangat."

Baru saja selesai berbicara, tiba-tiba dia terpikir akan sesuatu, bibirnya terangkat dan tersenyum nakal: "Adik, di pulau ada binatang apa saja?"

Xia Wei'ai, meskipun umurnya masih muda, tetapi dia sangat keras kepala. Dia tidak keberatan bahkan dengan senang hati mengajarinya cara bagaimana agar dia menurut padanya!

Mengenai apa yang dijanjikannya pada Tang Yue, tunggu nona-nona muda itu datang ke pulau, dia akan membuat mereka pulang dengan sukarela. Saat itu, dia juga pasti akan membuat ibunya merasa luar biasa "puas"!

Setelah mendengar perkataan tuan muda, gadis pelayan itu tercengang, lalu dengan hormat membalasnya: "Tuan muda ingin bermain apa, aku akan meminta pelayan lain untuk mencarinya."

Lelaki itu mengulurkan tangannya yang panjang kemudian menjentikkan jarinya, gadis pelayan itu kemudian mendekatinya, telinganya mendekati area bahunya.

Setelah mendengar permintaan tuan muda, gadis pelayan itu mengeluarkan ekspresi yang tidak percaya: "Tuan muda, ini agak sedikit...tidak baik?"

Lagipula, Xia Wei'ai baru berumur delapan belas tahun, selain itu dia juga dipaksa datang ke pulau ini!

Tetapi melihat tuan muda sama sekali tidak bergeming dan tidak mengubah pemikirannya, gadis pelayan itu hanya bisa menurut: "Baik, Tuan muda, aku akan meminta pelayan untuk membawa "itu" kemari."

  ***

"Krukk——"

Dari dalam perutnya terdengar suara, Wei'ai hanya bisa pasrah. Dia baru sadar, perut nya sama sekali kosong karena sejak dia datang ke tempat ini dia sama sekali belum makan.

Setelah berpikir sampai disini, dia memutuskan untuk menghemat tenaganya, karena itu dia terpaksa berhenti mengumpat.

Dia melipat kedua tangannya kemudian memeluk badannya dan pelan-pelan jongkok ke bawah dan duduk. Punggungnya bersandar di sisi dinding, dia pelan-pelan merasa lelah, tanpa sadar dia menutup matanya lalu istirahat.

"Sssshh…."

"Cciiiitt…"

Tapi tidak berapa lama kemudian, disamping telinganya terdengar suara aneh.

Wei'ai dengan bingung membuka matanya, dia kira kalau dirinya sedang berhalusinasi, di kamar ini bukannya hanya ada dia?

Dengan hati-hati dia menggerakkan badannya, dia hanya merasakan sekilas angin dingin, ditambah dengan sedikit rasa sakit diseluruh tubuhnya. Ketika dia berdiri, dia baru merasakan kakinya sudah kram dan sedikit mati rasa.

Dia memaksakan diri, membungkukkan badan kemudian memukul pelan kedua kakinya, agar tidak lagi kesemutan.

 "Sssshh…."

"Cciiiitt…"

Pada saat yang sama, dia kemudian mendengar suara aneh itu lagi.

Seketika dia merasakan dilantai ada suara sesuatu bergesekan, bahkan di depan matanya, ada sesuatu yang sedang melompat?!

Meskipun kadang dia bodoh, tetapi saat ini Wei'ai sangat sadar, suara itu bukan hanya imajinasinya!

Meskipun dia merinding, tetapi dia masih berani. Dia maju kedepan untuk melihat, barang-barang di lantai semuanya berantakan, dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh dan dengan cepat menggeser semuanya kesamping.

 "Cciiiitt…"

Sesaat selanjutnya, sebuah objek bulat berbulu, terpampang di depannya.

"Ahh!!! Tikus… Ada tikus…"

Wei'ai dengan cepat tanpa peduli apapun, jatuh kebelakang dan bergerak mundur.

Tiba- tiba dibawah, ada sesuatu yang melewati kakinya. Dia merasakan sensasi dingin dan licin, dan yang paling penting itu bernafas!

Dia tidak bergerak sama sekali. Wei'ai dengan hati-hati menundukkan kepalanya… setelah melihat dengan jelas, kepalanya langsung kosong seketika!

"Ular…"