Melihat Gu Anbao sangat ingin menonton film horor. Chen Yuhang pun tidak mempermasalahkan jenis filmnya. Satu hal yang pasti, mau tidak mau dia harus tetap ikut masuk namun, setelah masuk ke dalam studio mungkin dia akan masuk dan hanya tidur selama film ditayangkan.
Mereka pun langsung mengantri untuk membeli tiket. Chen Yuhang yang tidak bersemangat segera merasakan manfaat dari film yang dipilih Gu Anbao.
Saat bagian tiket menanyakan film yang akan ditonton, mereka berdua melihat posisi tempat duduknya.
Dalam hati Chen Yuhang yakin bahwa semua orang sedang menonton film terkenal yang lain. Sejujurnya film yang diproduksi dalam negeri ini hampir tidak pernah terdengar. Hal itu terbukti dari grafik pemilihan kursi yang diperlihatkan pelayan tiket menunjukkan sejumlah besar kursi hijau, yang berarti itu masih kosong.
Setelah memilih tempat duduk yang menurutnya cocok, Chen Yuhang menggandeng tangan robotnya lalu pergi.
"Hei ... apakah menurutmu orang itu adalah presiden direktur pakaian dalam?"
"Terlihat sangat mirip dengan yang ada di foto, aku pikir dia jauh lebih tampan dari foto itu…"
"Benar, sangat tinggi dan tampan…"
Seketika suasana hati senang si raja iblis itu langsung lenyap.
Mengapa orang-orang sekarang sangat membosankan! Seakan mereka seperti baru saja membeli celana dalam?!! Lagi pula untuk apa mengungkit masalah itu?!
Chen Yuhang sangat membenci topik ini. Sebaliknya, Gu Anbao sama sekali tidak menyadari keresahan Tuannya. Saat ini, ia tenggelam dalam kegembiraan yang luar biasa karena bisa menonton film!
Siapa yang akan percaya jika dia bisa keluar dari rumah dan pergi dari kantor?
Satu hal yang pasti, dia sekarang bisa menonton film!!
Dan juga... filmnya adalah film horor!!
Sejak dalam usia anak-anak hingga remaja, karena penyakit dideritanya, Gu Anbao belum pernah pergi ke bioskop. Kedua orangtuanya takut efek suara yang kuat di dalam bioskop akan merangsang jantungnya yang rapuh. Apalagi menonton film yang seram dan menegangkan seperti ini.
Bahkan film komedi yang mudah membuat orang tertawa tidak diperbolehkan untuk ditonton olehnya.
Tubuh yang telah terbiasa terikat oleh segala sesuatu, walau dia tahu bahwa ini adalah karena cinta keluarganya. Selain itu dia juga sadar bahwa keberaniannya pergi keluar dari kamar sudah sangat kecil ...
Namun, jauh dalam lubuk hatinya, dia tidak bisa untuk tidak membayangkan kesenangan yang ada di luar sana. Dia sangat ingin bisa menonton film horor, meskipun hanya sekali.
Gu Anbao benar-benar sangat ingin mencobanya!
Dia menginginkan kebebasan, dia ingin berteriak dengan sengaja, dia ingin menonton film yang menakutkan...
Mata Gu Anbao memperlihatkan jika dirinya ingin mendapatkan kesenangan ini. Sebaliknya Chen Yuhang yang menatapnya hanya ingin mengetahui tentang robot ini mengenai kegiatan hiburan harian untuk manusia. Keduanya pun segera masuk ke ruang studio tanpa menunda-nunda.
Gu Anbao mulai merasakan banyak hal baru di sekitarnya. Dia bahkan dengan sangat antusias mencari tempat duduk berdasarkan angka tiket film.
Saat itu tidak banyak orang yang berada di dalam ruang pemutaran film, banyak kursi yang kosong dan tidak ada orang satupun di barisan tengah. Kebanyakan orang memilih di sudut paling samping dan barisan paling atas.
Chen Yuhang juga paham tanpa perlu memikirkan lebih lanjut jika orang-orang yang duduk di sudut yang menyimpang ini pasti bersama pasangannya.
Hal Ini menyebabkan kursi di sebelah Chen Yuhang dan Gu Anbao kosong.
'Baguslah, tenang dan damai.' Pikir Chen Yuhang.
Chen Yuhang bersandar di kursi dan langsung menutupi kepalanya dengan jaket olahraga, lalu mulai tertidur.
Iklan sebelum film diputar mulai terdengar, dan Gu Anbai tidak paham dengan hal itu...
Chen Yuhang mulai merasa ada sesuatu yang menarik dirinya...
Dia meraih tangan yang menariknya. Meski dia tahu bahwa itu adalah tangan robotnya, tapi tangan robot ini terasa bergetar. Sejujurnya ini terasa lucu dan sulit diungkapkan dengan kata-kata. Dengan kesadaran penuh, Chen Yuhang menggenggam langsung telapak tangannya.
Sebaliknya Gu Anbao merasa pipinya sedikit panas...
Dia hanya mencoba untuk memegang ujung pakaiannya... Dia merasa ketakutan begitu terdengar backsound dari film horornya.
Melihat tangannya yang setengah tersembunyi di balik jaket olahraga Chen Yuhang yang besar, hati Gu Anbao seakan berdebar dan terasa hangat.
Adegan awal film yang panjang berakhir, dan dua tokoh difilm ini mulai terjerat di layar, pada saat itu, efek suaranya terdengar sangat kencang.
Gu Anbao tertegun...
Ini… Ini... ini...
Dalam waktu yang cukup lama, robot itu menundukkan memejamkan matanya dengan cepat. Dia merasa takut untuk melihat layar lagi!
Bagaimana ini bisa terjadi!
Bagaimana bisa sangat berbeda dengan trailernya?!
Dasar strategi marketing!
Gu Anbao benar-benar fokus dengan filmnya. Saat ini dalam film horor semacam itu, pasti akan ada beberapa drama mesum, dan itu tidak akan bagus ditonton. Hanya saja Gu Anbao terlalu polos. Chen Yuhang seketika melihat sepasang pria dan wanita yang saling berpelukan. Beberapa lainnya ada yang merasa takut seperti yang ada di film thrillernya.
Untungnya, bagian fil dengan adegan yang mesum ini berlalu dengan cepat, dan bagian horornya mulai benar-benar terjadi.
Kelihatannya biaya film ini kecil dan tidak banyak efek keren yang disajikan. Semua adegan terkonsentrasi di gedung apartemen yang kumuh. Tetapi bagi Gu Anbao yang pertama kali menonton film horor, masih sangat tertarik dengan adegannya.
Sebenarnya cerita dalam film ini sangat sederhana. Ada sepasang pria dan wanita yang saling mencintai. Keduanya tinggal dalam suatu apartemen. Latar belakang tokoh laki-laki ada seorang pengangguran. Dia memutuskan pindah ke sebuah apartemen dengan sewa yang relatif murah.
Awalnya lelaki itu putus asa pada hidupnya, dan kemudian menemukan bahwa ada seorang perempuan yang mau berteman dengannya di apartemen itu. Perempuan itu terlihat menawan dan mempesona. Kemduian mereka berdua pun mulai saling cinta dan sering tidur dalam sekamar. Karakter utama laki-laki pun bertekad untuk bekerja keras dan berencana untuk menghasilkan uang demi melamar perempuan kesayangannya itu.
Tetapi seiring berjalannya waktu, dia menemukan ada hal-hal aneh terjadi di apartemen itu. Satu demi satu penyewa apartemen itu meninggal secara tidak terduga. Semua petunjuk pada titik penyelidikan mendekat pada tokoh laki-laki. Pada saat ini, tokoh utama laki-laki menemukan bahwa perempuan yang dicintainya berperilaku berbeda dari orang pada umumnya dan...
Semakin mengikuti filmnya, Gu Anbao semakin merasa takut. Meskipun sesekali ada adegan kekanak-kanakan, namun rasa penasarannya mendorongnya untuk melihat dengan serius.
Di layar, pemeran protagonis laki-laki itu bangun ditengah malam dan menemukan bahwa perempuan yang dicintainya itu tidak ada di dekatnya.
Gu Anbao sangat takut sehingga ia hampir berteriak!
Tangan kecil yang berbaring dengan patuh di telapak tangan Chen Yuhang juga bergetar keras.
Chen Yuhang menanggalkan setengah pakaiannya, dan setengah membuka matanya dan melihat ke layar, "Belum selesai? Hmmm… Aku pikir sudah cukup lama."
Dia melihat Gu Anbao lagi, dan tanpa disadari, hampir seluruh tubuhnya meringkuk ketakutan. Perilaku robotnya ini sedikit diluar dugaannya.
Chen Yuhang mengira bahwa robot ini diprogram tidak memiliki rasa takut. Dia pun melipat tangannya dan mendekat untuk memperhatikan sikap badan Gu Anbao. Dia yakin melihat mata robot masih tertutup. Dia pun menyandarkan kepalanya pada Gu Anbao.
Gu Anbao segera tersadar dari ketakutan dan menoleh ke arah wajah Tuannya yang ternyata sudah dekat dengan wajahnya. Dia sangat terpana olehnya, Gu Anbao tiba-tiba merasa cemas dan tidak nyaman.
Posisinya terasa terlalu intim ...
Dia hanya sedikit bergerak, dan pria yang menganggapnya sebagai bantal menutup matanya dan berkata, "Jangan banyak bergerak!"
Gu Anbao pun takut untuk bergerak.
Apa cerita di film ini... dia tidak tertarik sama sekali… ?
Sampai pada bagian akhir, Gu Anbao hanya tahu bahwa yang menjadi masalah dari cerita ini karena sebuah tangkai kuno. Ceritanya mengatakan bahwa protagonis laki-laki sebenarnya gila mental, dan semua orang itu dibunuh olehnya. Hal horor Itu tidak ada hubungannya dengan tokoh perempuan. Pada akhirnya tokoh perempuan itu tidak menyukainya.
Hal yang menyebalkan dari cerita ini hanya menyimpulkan kejadian ini adalah ilusi????
Adapun proses mengungkapkan kebenaran juga terlalu membingungkan, sehingga membuat Gu Anbao sulit mengingatnya...
Film pun sudah berakhir dan lampu yang ada di dalam ruang bioskop kembali menyala.
Chen Yuhang membuka matanya dengan malas, seolah dia sudah tidur dengan nyenyak. Kemudian dia melihat sekelilingnya, ternyata ada banyak pasangan yang tidak bisa menahan diri untuk berciuman. Chen Yuhang dan Gu Anbao tidak langsung pergi, dia berbisik pelan mengenai situasi ini, dan kemudian memandang Gu Anbao sambil tersenyum.
"Gu... Gu Anbao", Chen Yuhang mulai berpikir apakah robotnya juga melihatnya? Sebab terlihat wajah robot ini memerah. Sebaliknya Gu Anbao merasa bahwa tempat Chen Yuhang bersandar membuatnya mati rasa.
Chen Yuhang masih melihat wajah Gu Anbao yang memerah kemudian dia pun bertanya, "Hmmm Ingin datang lain kali?"
"Tidak, tidak." Gu Anbao dengan cepat menggelengkan kepalanya.
Beberapa pengambilan gambar dalam film ini terlalu memalukan. Chen Yuhang melirik pasangan yang sedang bermesraan, "Tidak apa-apa untuk tidak datang, film itu memang terlalu erotis."
Telinga dan wajah Gu Anbao langsung memerah! Bukankah dia baru saja tidur?!!
...