Set!
Saat parang ditarik dari tubuh preman itu, darah menyembur dengan liar dan tubuh preman jatuh ke depan.
Buak!
Preman itu jatuh dengan keras seperti benturan batu giok. Ia jatuh dengan sangat keras. Dua luka di dahi dan dadanya menyemburkan darah, mewarnai seluruh tubuh, tanah di dekatnya, bahkan hati orang-orang di sekitarnya.
Semua orang membuka matanya lebar-lebar karena terkejut. Melihat temannya sudah terbaring kaku di tanah, menyaksikan lukanya tetap mengeluarkan darah walau tubuhnya sudah mati, pupil semua orang menyusut tajam.
Ya, banyak dari mereka yang perutnya mulai berkedut, rasa mual mulai bergejolak seperti pembuatan jus anggur.
Pemandangan ini bukan pertama kalinya mereka melihat darah. Banyak preman yang hadir di sini terluka. Terlebih lagi Chen Yu, anak itu seolah-olah baru keluar dari kolam darah, sehingga tubuhnya sudah basah oleh darah.