Bruak!
Suara keras terdengar dari meja kopi di depan Kepala Keluarga Lei yang jatuh ke lantai. Teko dan satu set cangkir teh itu juga jatuh ke lantai. Lantai pun menjadi sangat berantakan.
Kepala Keluarga Lei tertawa mencibir hingga dadanya sesak. Semua ini karena, pertama, putra kesayangannya telah dijatuhi hukuman mati dan orang nomor satu di negeri ini juga telah berani mengacuhkannya.
Sungguh, kenyataan ini telah membuatnya sangat kesal. Bahkan jika dia sudah mengeluarkan perintah untuk menggerakkan semua pasukan dan mengerahkan kekuatan Keluarga Lei untuk menekan orang nomor satu di negeri ini beserta Lu Yu. Namun tetap saja, kemarahan di hatinya masih belum hilang.
"Beraninya dia menghukum anakku, beraninya dia berkata dingin padaku, kamu pikir kamu siapa? Bukan berarti kamu jadi orang nomor satu di negeri ini, aku akan memujimu. Kamu itu hanya boneka bagi ketiga belas keluarga terbesar di negeri ini…"