"Ruang Billiard Xingyue... Cashbox KTV... Blue Dream Kafe... Bar Feiyu
"Bar Feiyu? Dia kan seorang guru, bagaimana dia bisa masuk ke tempat itu? Aku ingin melihat apa yang dilakukan gadis sialan ini." Ye Ming bergumam. Mobilnya melaju cepat seperti bayangan di kegelapan malam.
***
Malam itu diselimuti kegelapan. Kehidupan malam pun telah dimulai, berbagai macam papan nama dari banyak tempat hiburan bersinar dengan gemerlap untuk menarik para pekerja berkerah dari perkotaan yang telah bekerja keras sepanjang hari.
Di Bar Feiyu, lampu neon di papan nama besar bar tersebut berkedip, terus berubah warnanya. Yang Yuxi berdiri dalam bar, mencari seseorang di tengah-tengah pengunjung yang sedang menari dalam cahaya redup. Dia tak suka berada di sini, mendengarkan musik dari DJ yang sepertinya bisa menghancurkan gendang telinga manusia. Tentu saja dia datang kesini bukan untuk minum alkohol, namun mencari muridnya, Chen Yu.
Setelah melarikan diri dari vila Ye Ming, Yang Yuxi semakin merasa ada sesuatu yang salah. Dia langsung menyadari bahwa dirinya telah tertipu. Chen Yu telah membohonginya, alamat yang diberikan bukan rumah milik anak didiknya itu. Tentunya Yang Yuxi merasa kecewa, tapi dia tidak akan menyerah karena hal tersebut, dia malah semakin ingin membimbing Chen Yu ke jalan yang benar. Jadi dia pulang untuk mandi dan berganti pakaian kemudian pergi lagi mencari Chen Yu. Yang Yuxi berencana membujuknya untuk kembali ke sekolah.
Yang Yuxi bertubuh tinggi dan memiliki kaki yang panjang, kakinya semakin tampak ramping saat mengenakan celana skinny jeans. Penampilannya juga sangat elegan. Dia berhasil menarik perhatian banyak orang dan membuat mereka bersemangat untuk mendekatinya. Kehadirannya bagaikan menuang air jernih ke dalam sebuah bar.
"Gadis cantik, mau kutraktir minum tidak?" Seseorang mendekati Yang Yuxi.
"Maaf, aku tidak mengenalmu." Yang Yuxi menolak ajakan itu. Dia terus mencari hingga tiba-tiba tatapannya tertuju pada seorang remaja tampan yang bersandar di dinding bar, dan tengah mengobrol dengan dua orang di sampingnya. Bocah laki-laki itu memiliki rambut pirang yang tampak kekanakan. Tetapi dia berpura-pura menjadi dewasa dengan memegang sebatang rokok di tangannya, bocah itu adalah Chen Yu.
"Ada gadis cantik berjalan ke sini. Apakah karena dia melihat pria tampan?" Seorang bocah berambut merah di sebelah Chen Yu memperhatikan tatapan Yang Yuxi dari kejauhan, kemudian bergumam sambil menghembuskan asap yang berbentuk cincin. Chen Yu dan Wen Yan akhirnya melihat ke arah gadis itu. Ketika Chen Yu mengetahui gadis itu adalah Yang Yuxi, raut wajahnya pun berubah. Dia bergumam sendiri sambil menunjukkan kepanikannya.
"Chen Yu, apa kamu mengenalnya?" Bocah berambut merah itu bertanya.
"Dia guru kelasku" bisik Chen Yu.
"Haha, aku tidak menyangka kamu begitu hebat, guru yang cantik itu bisa terpesona olehmu. Bahkan sampai mengejarmu ke bar." Bocah berambut biru lainnya melontarkan candaan.
"Kenapa kamu malah tertawa? Aku sudah muak dengan semua ini." ujar Chen Yu memarahi kedua temannya itu.
"Bukankah bagus kalau diperhatikan oleh seorang guru cantik? Apakah kamu tidak merasa beruntung?" kata bocah berambut merah itu sambil mengerutkan keningnya.
"Dia kesini buat membujukku kembali ke sekolah agar bisa belajar dengan keras. Sudahlah, berhenti ngomong tidak jelas, bantu aku menghalanginya agar bisa kabur." ucap Chen Yu tidak sabaran.
"Kalau begitu kembalilah ke sekolah, mungkin kamu bisa kuliah" sindir bocah berambut merah itu tetapi meskipun berkata demikian, dia tetap membantu Chen Yu. Bersama dengan bocah berambut biru, dia berjalan menuju ke arah Yang Yuxi. Chen Yu pun mengambil kesempatan ini untuk kabur.
"Chen Yu! Berhenti kamu!" Yang Yuxi melihat Chen Yu ingin menyelinap pergi. Dia langsung berteriak sambil mengejar muridnya itu. Namun, langkahnya dihadang oleh dua teman Chen Yu.