"Ayah, aku benar-benar ada urusan penting. Bisakah Ayah memberiku waktu beberapa hari saja? Setelah aku selesai mengurus ini, aku akan segera kembali. Janji?" Ye Ming mencoba menawar.
"Kukatakan sekali lagi, cepat pulang sekarang juga. Kalau kamu tidak muncul di hadapanku sebelum langit menggelap, aku akan datang padamu dan menyeretmu pulang. Kamu tahu kan sifat ayah? Ayah akan melakukan hal yang ayah katakan!" Ye Zhan berkata dengan keras.
Sebagai ayah Ye Ming, Ye Zhan tidak memberi ruang untuk berkompromi sama sekali. Setelah mengatakan itu, ia segera menutup telepon.
Ye Ming mendengarkan nada terputus di telepon. Melihat layar ponselnya sudah berubah jadi halaman layar utama, ia membanting ponselnya ke bawah. Namun karena hatinya belum lega, ia meninju setir mobilnya dua kali dan ekspresinya berubah tidak menentu.