Di rumah sakit, di unit perawatan khusus.
Ye Feng terbaring di ranjang rumah sakit dengan kaki kiri yang di gips dan digantung di udara dengan gantungan. Wajahnya biru dan ungu, pangkal hidungnya pun ditempeli plester. Keadaannya ini terlihat sangat lucu, seperti badut.
"Kakek, kenapa kakek membiarkan Ye Ming pergi? Dia sudah memukulku seperti ini, bagaimana kakek bisa membiarkannya pergi…" Ye Feng memasang wajah galak dan mengeluh pada Ye Zhifeng di sebelahnya.
Ye Feng sejak kecil sudah dibiasakan mengenai kekuasaan, orang-orang di sekitarnya juga selalu bersedia maju membelanya, dan semua urusan hidupnya selalu mulus tanpa hambatan.
Namun setelah mendapat penderitaan seperti ini, ia pun menjadi sangat terpukul. Apalagi tulang hidungnya patah dan kaki kirinya ditendang hingga patah, hal-hal semacam ini sangat membuatnya malu.