Mulut senjata itu berwarna hitam dan berkilau sangat mencekam. Kelompok itu mengangkat senjata ke arah Ye Ming dan meletakkan jari telunjuk mereka pada pelatuknya.
Kedua mata mereka menatap Ye Ming, memperhatikan setiap gerakannya. Begitu Ye Ming bergerak sedikit, semua orang akan menyambut serangan yang menggelegar seperti guntur.
Suasana mencekam dan tegang ini menyelimuti seluruh ruang tamu. Saat ini ruang tamu sangat hening, bahkan jeritan Ye Feng sudah tidak berhenti terdengar lagi.
"Angkat tanganmu!" Teriak Sang Pemimpin Kelompok itu sambil menodongkan pistol ke arah Ye Ming. Bahkan jika mereka membidik Ye Ming, mereka masih tidak berani mengendurkan kewaspadaan sama sekali.
Mereka sadar bahwa yang dihadapinya adalah Ye Ming, satu-satunya orang yang berhasil meraih sebutan Gigi Naga, Sang Penjaga Cina dalam tiga puluh tahun terakhir.