Api menyala dengan sangat membara, membakar benda-benda yang dimasukkan ke dalamnya sampai menjadi abu. Di depannya, ekspresi mengerikan yang terpancar di wajah Qin Shou pun tampak semakin menakutkan.
Tentu saja, melihat kulit dan tengkorak yang dikoleksinya terbakar karena perintah dari ayahnya, hatinya sangat terluka. Pemandangan ini seolah-olah mampu membuatnya merasakan luka yang mampu mengucurkan darahnya.
Lagi pula, benda-benda yang dibakar itu sudah dianggapnya sebagai harta karun yang telah dikumpulkannya selama bertahun-tahun. Sekarang, demi melindungi dirinya sendiri, ia harus berbesar hati bersedia untuk melenyapkannya.
"Aku pasti akan menghasilkan karya yang lebih baik di masa depan. Ya, itu harus!" Qin Shou dalam hati bersumpah. Melihat semua bukti telah lenyap, ia pun meninggalkan ruang rahasia dan ekspresinya kembali seperti semula.