Ye Ming yang duduk di kursi pengemudi memperhatikan sikap Yang Yuxi dengan penuh minat. Mula-mula ia tidak tahu dengan hal yang akan dilakukan Yang Yuxi. Namun saat melihat sikap dan mendengar kata-katanya, ia pun benar-benar paham sekaligus kesal.
"Yang Yuxi, apa maksudmu?" Ye Ming berteriak. Kekesalan yang mulanya mulai mereda di hati pun keluar lagi.
"Membantu membukakan pintu dan mempersilahkan Tuan untuk keluar dari mobil. Terima kasih Anda telah mengingatkanku sebelumnya, Tuan. Kalau tidak, aku hampir mengabaikan tugasku." jelas Yang Yuxi dengan nada hormat ala pelayan.
"Yang Yuxi, apa maksudmu dengan sikap ambigu seperti ini?" Ye Ming memelototinya dan berteriak. Ia bahkan sampai bertanya dalam hati, apakah perempuan ini musuh bebuyutannya? Apakah Yang Yuxi dikirim oleh Tuhan untuk menghukumnya? Apakah Ye Ming harus melawannya seperti ini dan harus membuatnya marah supaya merasa senang?
"Tuan, silakan turun!" ucap Yang Yuxi lagi.
