"Ayah!" Wang Yun terisak, matanya berkaca-kaca. Pada saat ini di matanya hanya terbayang tentang sosok ayahnya yang memiliki jasa tidak terhingga kepadanya.
Meskipun ayahnya sedang terbaring di lantai dengan keadaan tangan terus menahan kaki kedua pria itu, tapi ayahnya masih tetap dipukuli dengan sangat menyedihkan.
Ayahnya rela melakukan itu demi melindungi putrinya. Momen ini semakin mengharukan dan tidak seperti sebelumnya.
"Lari!" Wang Fu meraung, rompinya ditendang lagi. Matanya yang suram saat bekas darah di sudut bibirnya menjadi lebih banyak. Telapak tangannya tidak dikendurkannya sedikitpun kepada kaki kedua orang yang ditahan itu. Hal ini membuat Wang Yun semakin cemas.
Wang Yun mengangguk dengan berurai air mata, ia berbalik dan berlari ke lantai bawah. Melihat Wang Yun telah pergi, Wang Fu tidak bisa menahan pukulan kedua orang itu lagi. Ia mengendurkan telapak tangannya dengan lemah dan berbaring tidak berdaya di lantai.