"Jangan pukul ayahku! Tolong jangan pukul ayahku…" pekik Wang Yun. Air matanya mengalir deras, seperti bunga pir yang tertetesi air hujan. Ekspresinya kali ini tampak sangat menyedihkan.
Pandangan Kak Cai pun berpaling padanya dan berkata, "Jika kamu ingin aku tidak memukulnya, kamu hanya bisa setuju untuk mengikuti kami dengan patuh."
Mendengar kata-kata Kak Cai, Wang Fu yang melindungi kepalanya dengan kedua tangan dari tendangan kedua orang besar itu seketika berteriak dengan suara serak, "Wang Yun, jangan mau!!! Kamu tidak perlu mempedulikan ayah."
"Sial, keras kepala juga orang ini!" Cahaya dingin melintas di bawah mata Kak Cai, dan membuatnya meludah ke tanah dengan risih. Suara ganasnya pun keluar, "Pukul, pukul dia sampai mati!"
Saat kedua anak buahnya itu mendengar perintahnya, mereka pun mulai meninju dan menendang lebih keras lagi. Mereka memukul dengan kekuatan penuh sampai Wang Fu berguling-guling di lantai.