Sembari membawa Yang Yuxi ke kamar, Ye Ming menyeringai sejenak. Kakinya hanya bisa melangkah pendek, namun baginya itu sudah sangat sulit. Apalagi ia menyadari bahwa bebannya tidak hanya merangkul tubuh Yang Yuxi, tapi juga yang paling penting adalah menahan hasratnya yang telah membumbung tinggi.
"Yang Yuxi!" Ye Ming tiba-tiba meraung, matanya melebar selebar lonceng. Ia pun menggertakkan gigi sambil menundukkan kepala. Ia tiba-tiba melihat kedua tangan Yang Yuxi mendaki ke tubuhnya.
Dalam pengaruh ramuan cinta, Yang Yuxi ternyata sudah kehilangan kesadarannya. Akal yang biasa menolak menyentuh secara intim jadi bertindak sebaliknya. Sekarang, secara alami ia meraba-raba tubuh Ye Ming.
"Aku sangat kepanasan... tidak nyaman sekali..." Bisik Yang Yuxi. Oh, hembusan napas Yang Yuxi sungguh seharum bunga anggrek, sangat hangat dengan pesona godaan yang tidak tertahankan.