Di kamar yang lain, Ding Qian sudah selesai bersiap-siap untuk berangkat. Ia pun menuju ke kamar Yang Yuxi sebentar untuk menyapanya sebelum pergi bekerja. Tanpa diduga, ia menemukan Yang Yuxi masih tertidur di dalam kamar.
"Yuxi, kenapa kamu belum juga berangkat? Hei, kenapa wajahmu pucat sekali? Dahimu panas, pasti ini demam." Ding Qian memeriksa wajah Yang Yuxi yang merah tidak seperti biasanya. Ketika ia mendekati dan menyentuh dahinya, ia menyadari bila Yang Yuxi mengalami demam yang sangat tinggi.
"Pasti gara-gara kemarin kehujanan. Lagi-lagi gara-gara Chen Yu, anak berandalan yang susah diatur itu. Untuk apa lagi kamu meluangkan waktu untuk mengurusnya?" Ucap Ding Qian yang mengomel cemas kepadanya.
"Ini sungguh bukan karena dia." Yang Yuxi menggeleng untuk membela Chen Yu, suaranya terdengar serak dan parau.