Di suatu pagi….
Langit tampak begitu cerah setelah hujan deras. Matahari merah telah menggantung di cakrawala, tetapi tanah masih menunjukkan beberapa kubangan air hasil dari hujan semalam. Akan tetapi, udara terasa segar dan lembab, burung-burung berkicau di luar jendela.
Ye Ming terbangun dari tidurnya dan merasakan ada seseorang di sampingnya. Ia buru-buru membuka mata. Melihat Yang Yuxi berbaring di sampingnya, ia kaget hampir menjerit. Ekspresi wajah dan matanya menjadi rumit.
Ini sudah kedua kalinya dirinya disudutkan oleh Yang Yuxi. Ia seharusnya sudah sangat membencinya, berharap bisa mencabik-cabiknya. Anehnya saat melihat Yang Yuxi tidur nyenyak saat ini, tanpa mencegahnya untuk kabur, ia tidak bisa memikirkan ide untuk menyerang.
"Kenapa bisa begini?"
Perasaan ini membuat Ye Ming terkejut, dan pikiran menakutkan muncul di hatinya.
