Qin Si menggelengkan kepala dengan tidak percaya. Ia tidak ingin, juga tidak mau mempercayai ucapan suaminya.
"Mungkin kamu salah lihat. Kalau kamu selidiki dengan teliti, bekas peluru itu pasti ulah Ye Ming. Jika tidak, tidak akan ada kebetulan seperti itu." Pinta Qin Si.
"Hah…!"
Ye Zhan menghela napas. Bibirnya menggeliat beberapa kali. Ia ingin memberitahunya dengan tegas bahwa tidak perlu melakukan penyelidikan lagi dan tiga bekas peluru itu sama sekali bukan ulah Ye Ming.
Namun menghadapi tatapan mata istrinya yang memohon dengan penuh harapan, Ye Zhan juga tidak bisa mengatakan apapun. Pada akhirnya, ia hanya bisa mengangguk sebagai tanggapan.
Sebenarnya, ketika Qin Si mengatakan itu, ia tidak benar-benar berpikir bahwa Ye Ming telah muncul. Akan tetapi, ia hanya menganggapnya sebagai harapan dan doa.