Faktanya, Kenda Shinichi terlalu banyak berpikir. Kali ini, Lu Yu tidak melakukan apa-apa. Ia hanya berdiri diam, dengan satu tangan di belakang punggungnya, pakaiannya dikibarkan angin, dan sikapnya sangat anggun.
Jika di tangannya tidak ada noda darah mimisan dari hidung Kenda Shinichi, pasti semua orang akan mengira bahwa serangannya tadi hanya ilusi.
Kewaspadaan penuh yang dilakukan Kenda Shinichi menjadi sia-sia, seperti memukul kapas dengan seluruh kekuatannya, yang membuat dirinya merasa tidak senang untuk sementara waktu.
Tanpa berpikir untuk bicara lagi, ia pun mendengung, ujung kakinya menyentuh tanah, lalu tubuhnya melesat cepat ke arah Lu Yu. Ia pun mulai menjulurkan tinjunya.
"Wush!"